Mengenal USG Dan Manfaat USG
Mengenal USG
Perlu tidak, sih, USG saat hamil? Mari kita mengenalinya
lebih jauh.
“Sudah di-USG, Bu?” Pertanyaan itu
kerap muncul dan ditujukan pada ibu hamil. Seolah-olah pemeriksaan dokter belum
komplit tanpa USG. Pada kenyataannya memang saat ini USG tak bisa dipisahkan
dari pemeriksaan kehamilan. Sebenarnya apa, sih, USG itu? Dan mengapa sangat
diperlukan dalam pemeriksaan kehamilan?
USG adalah singkatan dari
ultrasonografi. Yaitu suatu alat yang menggunakan gelombang suara frekuensi
tinggi yang dipancarkan oleh suatu penjejak (yang disebut transduser) pada
suatu organ yang diperiksa. “Jadi, pemeriksaan USG tidak memakai sinar X atau
rontgen untuk menghasilkan gambar janin,” terang dr. Judi Januadi Endjun,
SpOG, sonologist, dari RSPAD Gatot Subroto/UPN Veteran Jakarta.
Lantas, gema kembali (echo) akan
diterima dan dipancarkan kembali oleh transduser. Selanjutnya, akan diubah
menjadi bentuk gambar titik-titik pada layar monitor. Dengan demikian dokter
dan ibu hamil dapat melihat janin. Walaupun gambar yang dihasilkan belum
sempurna, namun ahli USG akan dapat menunjukkan bagian mana yang kepala dan
mana yang kaki pada gambar yang masih kabur tersebut.
Kemajuan teknologi membuat hasil USG
saat ini jauh lebih baik. Jika dulu gambar yang dihasilkan kasar. Namun dengan
teknologi baru yang disebut USG 3 Dimensi, tampilan gambarnya lebih jelas dan
dapat berwarna. “Kita sudah bisa lihat profil muka si bayi ini, seperti
layaknya orang bikin patung. Memang masih nampak kasar dan belum seperti
pasfoto. Namun demikian kita sudah bisa lihat kalau hidungnya pesek atau bila
ada kelainan seperti bibir sumbing,” jelas Judi.
Selain itu, alat ini memungkinkan
kita mendapat gambaran yang lebih jelas tentang berbagai hal yang menyangkut
kondisi janin pada setiap tahap perkembangannya. Karena alat ini memungkinkan
untuk melihat organ-organ janin dari berbagai sudut. Sayangnya mengingat
mahalnya alat ini belum semua rumah sakit bisa memilikinya.
Namun demikian harap diingat, USG
itu hanya alat bantu untuk diagnostik. Jangan dibalik, kata Judi, “seakan-akan
kalau tidak USG, dokter tidak bisa membuat diagnosa,” lanjutnya. USG hanya
menjadi alat bantu untuk sesuatu yang belum jelas. “Dengan USG, kehamilan bisa
diketahui lebih jelas, misalnya umur kehamilan atau bisa diketahui lokasinya di
dalam kandungan atau tidak.”
CARA KERJA
Untuk diketahui, USG bekerja dengan
cara memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai prinsip kerjanya. Jadi bukan
dengan sinar X, seperti yang diduga awam. “Itulah sebabnya,” kata Judi, “USG
asalkan dikerjakan oleh ahlinya, ‘relatif’ aman buat ibu dan janinnya.”
USG mempunyai frekuensi gelombang
suara di atas 20 KHz (20. 000 gelombang per detik). Sebagai perbandingan
gelombang suara yang dapat kita dengar sehari-hari adalah 20-20.000 Hz. Untuk
keperluan diagnostik dibutuhkan sumber suara dengan frekuensi 1-20 MHz. “Namun
yang digunakan pada umumnya adalah 3,5 MHz, 5 MHz, serta 7,5 MHz.” Penggunaan
3,5 Mhz atau lebih untuk USG perabdominam dan 5 Mhz atau lebih untuk USG
pervaginam.
Kendati relatif aman, sebaiknya USG
dilakukan 2 kali selama kehamilan, yaitu saat hamil muda (trimester I) dan
trimester II (pada masa kehamilan 18-20 minggu). “Sedangkan pada trimester III
biasanya dilakukan hanya atas indikasi.”
Mengapa demikian? “Karena USG ini
menggunakan gelombang frekuensi tinggi. Sehingga sebaiknya jika memang tidak
perlu sekali jangan terlalu sering menggunakan USG. Selain itu tidak ada
manfaatnya, kecuali kalau ada indikasi medisnya.” Tidak itu saja, “kalau
dilakukan tiap kali pemeriksaan juga akan jadi beban pasien. Bukankah ia harus
membayar biaya pemeriksaan tersebut?”
Dan karena penggunaan gelombang
frekuensi tinggi, sebaiknya USG ditangani oleh dokter yang ahli di bidang ini.
“Dokter yang menanganinya harus yang punya sertifikat. Sertifikat ini dapat
diperoleh dengan mengikuti pendidikan mengenai USG di PUSKI. Dengan demikian
USG akan menjadi aman digunakan.”
Karena, ujar Judi, jika USG ini
sembarangan dipakai bukan oleh ahlinya, “bisa terjadi ia tak tahu berapa lama
waktu yang harus digunakan. Pada percobaan di laboratorium, sel yang dikenai
gelombang frekuensi tinggi dalam waktu yang lama akan menjadi panas dan rusak.
Nah, kalau sel otak yang kena, bisa jadi ada salah satu struktur syaraf yang
jadi rusak. Bayangkan saja jika pusat penglihatan yang kena, bagaimana bayinya
nanti, kan?”
DUA PEMERIKSAAN
Secara umum, pemeriksaan USG yang
digunakan di bidang ilmu kebidanan ada 2 macam, yaitu perabdominal (lewat
perut) dan pervaginal (lewat vagina). Cara lain bisa transperineal atau
transrektal.
Pemeriksaan USG perabdominal
biasanya dilakukan pada kehamilan yang sudah cukup besar (lebih dari 12
minggu). “Karena ukuran janin yang sudah cukup besar, sehingga diperlukan probe
(transduser yang mirip mikrofon) yang lebih
besar pula. Karena memang tak
memungkinkan untuk lewat vagina.”
Sedangkan pemeriksaan USG pervaginal
biasanya dilakukan pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Dengan dilakukan di
usia muda kehamilan inilah maka kita dapat menentukan secara lebih pasti usia
janin. Juga jumlah janin (kembar atau tidak), ukurannya, lokasi, denyut
jantung, dan keadaan uterus maupun organ-organ di sekitarnya.
“Dengan diketahuinya
kelainan-kelainan pada janin secara dini maka memungkinkan bagi dokter untuk
bertindak lebih cepat sehingga memberikan hasil yang lebih optimal.”
Selain itu, dengan pemeriksaan USG
pervaginal, probe USG bisa lebih dekat ke organ genetalia interna. Probe inilah
yang akan merekam gelombang suara yang dipantulkan oleh organ-organ tubuh si
janin. Nah, dengan lebih dekat ke janin maka memungkinkan untuk mendapat
gambaran yang lebih jelas. “Selain itu, pasien juga jadi tak perlu repot untuk
menahan air kencingnya.”
Perlu diketahui untuk pemeriksaan
USG perabdominal ibu hamil akan diminta menahan air kencingnya sebelum
pemeriksaan. Karena pada kehamilan trimester I, organ genitalia intern masih
berada di bawah rongga panggul. Tertutup oleh massa usus yang berisi gas,
selain juga dilindungi oleh tulang panggul sehingga menghalangi penjalaran
gelombang USG. Untuk mengatasi hal itu harus dibantu dengan kandung kemih yang
penuh. Dengan demikian kandung kemih itu akan mendesak massa usus keluar dari
rongga panggul sehingga rahim terdesak lebih jauh. Itulah mengapa sering
dikatakan juga air kemih itu sebagai jendela ventilasi untuk meneropong ke
dalam.
Yang jelas para ibu tidak perlu
khawatir bahwa pemeriksaan pervaginal ini akan menyebabkan perdarahan atau
keguguran . “Karena pemeriksaannya tidak memerlukan manipulasi atau penekanan
pada rahim.”
Sedangkan yang melalui perut, si ibu
hamil harus berbaring telentang dan perutnya akan diberi minyak atau jelly.
Kemudian sebuah transduser digerakkan perlahan-lahan di permukaan perut.
“Pemakaian jelly ini berguna karena di atas kulit terdapat lapisan udara yang
dapat memantulkan kembali gelombang suara yang datang.”
Nah, kini sudah jelas mengapa USG
itu diperlukan. Dengan bantuan dokter ahli di bidang ini, ibu hamil akan melihat
bagian-bagian dari calon bayinya, dari kepala, kaki, bokong, atau tulang
punggung si janin sampai jenis kelamin. Dan yang paling penting, bisa
mendeteksi adanya kelainan.
Indah Mulatsih
Aneka Manfaat USG
Para ibu sering salah menafsirkan
manfaat pemeriksaan USG ini. “Sering, kan, ibu-ibu hamil yang menolak
pemeriksaan USG karena merasa tidak perlu untuk memeriksa jenis kelamin
anaknya.” Padahal, menurut Judi, USG itu bukan hanya semata-mata untuk
melihat jenis kelamin janin. “Banyak manfaatnya. Terlebih lagi bagi ibu yang
mempunyai riwayat obstetrik buruk. Misalnya, memiliki kehamilan ektopik, kista,
mioma, atau bayinya cacat.”
Di antara manfaatnya adalah:
* Pada kehamilan trimester I:
- Menduga usia kehamilan dengan
mencocokkan ukuran bayi.
- Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan.
- Meyakinkan adanya kehamilan.
- Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda, misalnya kehamilan ektopik.
- Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
- Menentukan lokasi janin, di dalam kandungan atau di luar rahim.
- Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
- Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.
- Mendeteksi berbagai hal yang mengganggu kehamilan, misalnya adanya kista, mioma, dsb.
- Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan.
- Meyakinkan adanya kehamilan.
- Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda, misalnya kehamilan ektopik.
- Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
- Menentukan lokasi janin, di dalam kandungan atau di luar rahim.
- Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
- Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.
- Mendeteksi berbagai hal yang mengganggu kehamilan, misalnya adanya kista, mioma, dsb.
Pada kehamilan trimester II &
III:
- Untuk menilai jumlah air ketuban.
Yaitu bila pertumbuhan rahim terlalu cepat disebabkan oleh berlebihnya cairan
amnion atau bukan.
- Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan terhambatnya perkembangan janin.
- Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. “Jadi, lebih ke arah pertumbuhan janinnya normal atau tidak.”
- Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, gerak nafas, banyaknya cairan amnion, dsb.
- Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum persalinan.
- Untuk melihat adanya tumor di panggul atau tidak.
- Untuk menilai kesejahteraan janin (bagaimana aliran darah ke otaknya, dsb).
- Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan terhambatnya perkembangan janin.
- Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. “Jadi, lebih ke arah pertumbuhan janinnya normal atau tidak.”
- Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, gerak nafas, banyaknya cairan amnion, dsb.
- Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum persalinan.
- Untuk melihat adanya tumor di panggul atau tidak.
- Untuk menilai kesejahteraan janin (bagaimana aliran darah ke otaknya, dsb).
“Dengan demikian, jika hasilnya
menunjukkan hasil yang tidak normal, maka kita dapat bertindak lebih cepat
untuk menyelamatkan janin. Karena gangguan aliran darah pada janin dapat
mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat dan pada keadaan yang sudah berat
dapat mengakibatkan kematian.”
Nah, dengan melihat begitu banyak
manfaatnya, tentunya akan rugi jika tidak melakukan USG. “Kerugiannya, ia jadi
tidak tahu bayinya cacat atau tidak.”
Hotel Las Vegas - Mapyro
BalasHapusMapyro Hotel Las Vegas provides 논산 출장샵 a detailed and 평택 출장샵 user-friendly look at Las Vegas 목포 출장안마 with information you need to stay 목포 출장샵 updated on 원주 출장샵 upcoming business events,